Selasa, 15 Maret 2011

Abdi Dalem Keraton Jogjakarta

tanggal 11 Maret, sekolah aku mengadakan karya wisata ke Jogjakarta. Ini ke-2 kalinya aku ke jogja. Tapi yang pertama kali kurang asik, soalnya cuma mampir ke borobudur, prambanan, sama monpera. Kalau yang ini, aku menjelajahi borobudur, tempat pembuatan batik, malioboro, sampai keraton. Banyak banget yang aku alami di sana. Bitter-sweet deh selama 3 hari itu.

Aku cuma mau share tentang informasi yang aku dapet dari 2 abdi dalem yang aku wawancarai.
Abdi dalem adalah pekerja yang dengan sukarela menyumbangkan tenaga dan waktunya untuk mengabdi pada keraton. Mereka bekerja selama 24 jam mulai dari pukul 8 pagi hingga 8 pagi lagi. Dalam 10 hari mereka hanya bekerja 1 hari di keraton. 9 harinya mereka gunakan untuk mencari nafkah di luar keraton. Mereka menyukai bekerja di keraton. Walaupun selama bertugas mereka tidak menggunakan alas kaki yang jelas-jelas mengancam kesehatan mereka.
Sebenarnya mudah saja untuk menjadi abdi dalem. Hanya perlu kesukarelaan saja. Tidak perlu berasal dari jogja pun kamu bisa jadi abdi dalem. Dengan syarat usiamu dibawah 40 tahun. Dengan 3 tahun pertama (masa percobaan *mungkin) tanpa gaji, 5 tahun kemudian (disebut magang) tanpa gaji juga. Jadi selama 8 tahun menjadi abdi dalem mereka tidak di gaji. Setelah itu mereka akan di wisuda oleh Keraton dan resmi mendapatkan SK dari pemerintah seperti PNS lainnya. Bedanya mereka digaji mulai dari 10.000. Gaji 10.000/bulan di dapat oleh seorang abdi dalem yang pangkatnya paling bawah. Orang kedua dari kiri dalam foto di atas selama sebulan hanya mendapat gaji 10.000, sedangkan sebelahnya yanng menjabat sebagai lurah keraton mendapat 25.000/bulan. tapi tenang saja, jika mereka rajin menjaga pos-pos yang ada di keraton, mereka kadang mendapat tambahan sekitar 10.000/pos.
Keren deh mereka. Pengabdian mereka untuk melestarikan budaya jogja perlu diacungi jempol! Salut deh buat para abdi dalem. Sebenernya banyak banget info yang aku dapet mulai dari perpustakaan keraton, sultan-sultan, abdi dalem perempuan, dll. Tapi aku post segini dulu aja deh. Kapan2 kalau inget dilanjut.

untuk abdi dalem:
terimakasih banyak pak atas jawaban2nya dan maaf udah ngerepotin aku banyak tanya hehe, seneng deh dapet info yang menarik dari bapak walaupun masih banyak yang pengen aku tanyain lagi tentang keraton. Pengen banget ngunjungin perpustakaannya hehe semangat ya pak! lestarikan terus budaya jogja :)


penari keraton


foto-foto nih hehe kerudung gue -_____-




dan ini foto aku dan temen2 waktu di brobudur





*makasih untuk cameranya tata dan bangke :)

Selasa, 22 Februari 2011

Lesbian Menikah Secara ISLAM

Apa yang kalian pikirkan dari judul di atas? Tentu buat umat islam ini adalah suatu penghinaan. Tentunya saya sebagai muslim juga merasa demikian. Tapi baca dahulu kisah ini. Baru anda berkontra ria.
...
TEMPO Interaktif,  Sarah dan Asra bertemu pada Ramadan tiga tahun lalu. Mereka berkenalan di sebuah acara buka puasa. "Kami berbincang, lalu sepakat untuk berkencan," kata Asra seperti dikutip dari BBC, Minggu (20/2).
Saat kencan, Asra dan Sarah berbicara dari hati ke hati, bertukar pengetahuan tentang Islam. "Empat jam kami kencan, mulai dari makan malam, minum kopi, berjalan kaki," ujar Sarah. Satu jam setelah kencan, Sarah langsung mengajak Asra menikah. "Terdengar aneh, tapi kami ingin melakukannya secara terhormat."
Asra menerima ajakan menikah Sarah. Mereka setuju untuk melakukan pernikahan secara Islam. Masalah muncul, tradisi nikah secara Islam biasanya dilakukan oleh pasangan pria dan perempuan.
"Beberapa teman mengatakan, kamu tidak perlu Imam resmi, tapi kamu perlu mendatangkan seseorang yang mengetahui Islam dan mengerti Quran," kata Sarah. "Akhirnya ada teman kami yang mau menjadi Imam nikah, dia lesbian juga dan dia katakan upacara pernikahan ini bisa dilakukan di rumahnya."
Tiga bulan setelah Sarah melamar, hari yang ditunggu itu datang. Asra mengenakan baju tradisional Pakistan -shalwar kameez- dan Sarah mengenakan gaun merah muda. "Sebenarnya aku ingin mengenakan gaun kulit tapi Asra tidak setuju," ujar Sarah.
Sarah dan Asra juga menyiapkan sepasang cincin yang dibeli di Camden market. Mereka juga menyiapkan perjanjian menikah. "Kami melihat contoh perjanjian menikah pasangan berbeda jenis di internet," kata Sarah.
Dalam perjanjian menikah itu, Sarah mencantumkan seekor anjing. Bila mereka berpisah, anjing itu tetap milik Sarah. "Aku takut anjing itu diambil Asra," ujar Sarah.
Selain cincin, perjanjian menikah, mereka juga menyiapkan mahar senilai 5 poundsterling atau sekitar Rp 71 ribu. Mahar itu hanya simbol, tapi sampai saat ini mereka masih menyimpan mahar itu.
Upacara pernikahan Sarah dan Asra dihadiri enam teman mereka, selain menjadi tamu, enam orang itu menjadi saksi. Pernikahan mereka juga disaksikan seekor kucing. Seremoni ini berjalan dalam bahasa Arab, tahap-tahapan mereka menikah pun layaknya pasangan berbeda jenis.
Asra dan Sarah menikah secara Islam, namun perjalanan mereka tak mudah. Selain pernikahan sesama jenis ini tidak diperbolehkan secara akidah Islam, orang tua Asra juga menentang.
"Sangat sulit buatku untuk memberitahu kepada keluarga bahwa aku lesbian, mereka tahu aku religius, tapi untuk mengakui aku lesbian sangat sulit," katanya.
Hal berbeda dialami Sarah, sebab dia tumbuh bukan sebagai Muslim. Dia baru menjadi muslim lima tahun lalu. Keluarga Sarah juga menerima bahwa dia seorang lesbian. Namun sepertinya, kata Sarah, mereka ingin aku tidak menjadi Muslim.
Sarah dan Asra tahu mereka melawan dunia, pernikahan mereka juga ditentang mayoritas akademisi Muslim, tapi Sarah merasa itu bukan urusan orang lain. "Ini hubungan antara aku dan Tuhan, mungkin pernikahan ini bukan yang ideal, tapi kami mencoba yang terbaik."
Jumlah umat muslim di Inggris terus bertambah tiap tahun. Sebuah studi  memperkirakan satu dari sepuluh warga Inggris beragama Islam pada  2030. Gelombang Islam ini juga menyentuh kaum gay di Inggris. Muslim gay ini bukan hanya berjuang untuk persamaan hak sebagai individu tapi juga persamaan dalam hal menikah.
Beberapa kelompok yang membela kaum gay Muslim di Inggris mulai muncul. Kelompok itu di antaranya, Imaan dan Safra Project. Seorang tokoh yang mengadvokasi pernikahan gay Muslim adalan Imam asal Amerika, Daayiee Abdullah, yang juga seorang gay.
Daayiee Abdullah telah menikahkan beberapa gay di Amerika. Dia juga memberi nasihat kepada gay Muslim di Inggris bagaimana cara melakukan pernikahan secara Islam.   "Karena hukum Islam tidak memungkinkan sesama jenis untuk menikah, banyak yang bilang mustahil sesama jenis bisa menikah," kata Daayiee Abdullah.
Tapi, lanjut Daayiee, bila tidak mengizinkan pasangan sesama jenis untuk menikah maka ada pertentangan dengan pesan dalam Quran yang mengatakan setiap orang memiliki pasangan yang membawa kenyamanan.

...
Dalam paragraf terakhir dijelaskan bahwa "setiap orang memiliki pasangan yang membawa kenyaman". Di sini terlihat sekali bahwa Daayiee salah pengertian. Maksud membawa kenyamanan itu adalah berdasarkan syariat Islam. Bila kenyaman tanpa syariat islam tentu lesbi dan gay sah2 saja.
Lalu buat apa ada aturan dalam Al-Qur'an hubungan sejenis dilarang? Lalu apa tujuan menikah? Ya tujuan menikah adalah memperbanyak keturunan dan menjalin ketentraman dalam berkeluarga. Lesbi atau gay apakah bisa memenuhi tujuan tersebut?

@yurisumega

Sabtu, 12 Februari 2011

Best Friends Ever

Thank you sooooooooooooo much for you guys :*
thanks for gave your time to see me cry. I never cry like that before at school. Because I never want people to see me cry. But you made me do it. You gave the space for breath when I'm hard to pretend to be strong. Thank you soooooooo much :******** unyuuuuuuuu

this is the song for you guys

and this is about "a friend" from me :) 

twitter: @yurisumega


Menuju 13 Februari. SweetSeventeen

Ulang tahun? 17 tahun? KTP? SIM mungkin? Tidak ada satu pun yang benar-benar ingin kumiliki.
Ulang tahun, orang2 selalu menantikan hal itu tetapi aku tidak. Dengan hitungan jam aku akan mengalami seperti tahun-tahun sebelumnya. Bertambah umur. Itu adalah hal yang menakutkan bagiku. Orang-orang menanti-nanti akan sweetseventeen mereka. Aku berharap tidak ada penambahan umur disetiap tahunku. Aku ingin tetap menjadi umur 5 tahun. Tanpa dosa, tanpa rasa bersalah, dan tanpa masalah. Letih, lelah menjadi umur 16 menjadi 17. Saat dimana kamu mencari jati diri, di saat kamu tertimpa masalah, di saat kamu menjadi seorang pembuat masalah, di saat kamu harus berpura-pura kuat di depan teman-temanmu termasuk keluargamu sendiri.
Saat kamu mempunyai masalah, ingin berbagi dengan yang lain? Biarkan dirimu menanggung masalah sendiri. Jangan libatkan orang-orang yang kamu sayang masuk ke dalam masalahmu. Karena itu hanya akan membuat mereka kesusahan karena merekapun mempunyai masalah yang tidak ingin mereka bagi denganmu. Jangan tambah beban mereka dengan bebanmu. Mungkin di saat seperti ini silent is gold. Redakan masalahmu terlebih dahulu hingga batas kekuatanmu habis. Saat kamu sudah tidak sanggup untuk berpura-pura kuat lagi. Barulah kamu bisa meminta bahu orang lain untuk mengurangi bebanmu sementara. Hanya sementara. 
16 tahun kebelakang harus menjadi pelajaran yang akan dievaluasi di 17 tahun. Masalah akan lebih banyak datang. Berhati-hatilah dalam menyikapi masalah. Lebih dewasalah menghadapi masalah. Teruslah menjadi kuat. Simpan rasa perih disudut hati kecilmu. Simpan itu selama kamu mampu menyimpanya.
Ya Allah. Kuatkan aku. Semoga diusiaku yang ke 17 tahun aku bisa bertambah dewasa. Menjadi diri sendiri. Tidak menyusahkan banyak orang. Amin :')


twitter: @yurisumega