Elizabeth Bathory lahir di Hungaria pada tahun 1560. Ia adalah seorang anak bangsawan.
Saat Elizabeth berumur 15 tahun, ia menikah dengan seorang bangsawan rendah bernama Count Ferencz Nadasdy yang lebih tua 10 tahun darinya. Count menggunakan nama keluarga Elizabeth, Barthory, karena itu Elizabeth tetap menggunakan nama belakang keluarganya. Mereka tinggal di sebuah kastil, yaitu Kastil Csejthe, yg merupakan sebuah kastil di atas pegunungan dengan desa Csejhte dilembah dibawahnya.
Elizabeth jarang bersama Count karena Count harus berperang melawan Turki pada saat itu. Tentu saja ia kesepian. Untuk menyembuhkan kesepiannya, ia berselingkuh dengan beberapa pria. Bahkan ia pernah kabur bersama selingkuhannya, tetapi ia kembali lagi pada suaminya karena suaminya telah memaafkannya. Tetapi ia masih saja berselingkuh dengan lelaki lain, ia pun pernah menjalin hubungan dengan sesama jenis.
Elizabeth mulai terpengaruh aliran satanisme oleh pelayannya Dorothea Szentes yg biasa disebut Dorka. Elizabeth mulai menyenangi kepuasan seksual melalui penyiksaan yang dilakukan kepada pelayan-pelayannya yang masih muda. Selain Dorka, Elizabeth dibantu beberapa pelayan terdekatnya yaitu : suster Iloona Joo, pelayan pria Johaness Ujvari dan seorang pelayan wanita bernama Anna Darvula, yang merangkap sebagai kekasih Elizabeth. Mereka mengubah kastil Csejthe sebagai tempat penyiksaan. Para gadis muda-pelayannya disiksa layaknya binatang. Diikat, dicambuk, dan menyiksa bagian tubuh yang lainnya.
1600, Elizabeth berusia 40 tahun. Ia menjadi janda karena Count meninggal dunia. Mulailah ia menyadari kulitnya semakin keriput, kecantikannya semakin pudar. Ia melakukan segalanya untuk menjadikan kecantikannya kembali seperti dulu.
Suatu hari saat pelayannya menyisir rambut Elizabeth, tidak sengaja menarik rambut sang manjikan dengan keras. Spontan Elizabeth marah. Ia menampar dengan keras hingga hidung sang pelayan berdarah. Darah segar itu menyiprat ke lengan Elizabeth. Elizabeth percaya bahwa darah gadis perawan dapat membuatnya menjadi muda kembali. Alhasil, pelayan malang tersebut ditelanjangi oleh Johannes Ujvari dan Dorka, pelayan Elizabeth. Pelayan malang itu digantung di atas bak mandi secara terbalik, urat nadinya diputus dan mengalir memenuhi bak Elizabeth. Setelah gadis itu mati, Elizabeth masuk ke dalam bak dan berendam darah.
Ia membunuh semua pelayannya agar mendapatkan kemudaanya. Setelah pelayan mudanya telah mati, ia merekrut gadis-gadis desa. Sama halnya dengan pelayan-pelayan, mereka dipotong urat nadinya sembari disiksa. Tetapi ia merasa darah para gadis desa kurang berkualitas, maka ia menculik gadis bangsawan rendahan untuk dijadikan korban selanjutnya. Hal ini adalah ranjau baginya. Gadis-gadis bangsawan yang hilang dengan cepat menarik perhatian pemerintah. Kastil Elizabeth pun diserbu oleh pasukan tentara di bawah sepupu Elizabeth. Mereka terkejut menemukan mayat-mayat yang pucat tergeletak dimana-mana, ada seorang gadis yang masih hidup tetapi nadinya tersayat-sayat meneteskan darah, di basement mereka menemukan sekitar 50 mayat yang hampir busuk.
Elizabeth disidang pada tahun 1611, sekitar 650 korban terdaftar dari berbagai pihak. 4 pelayan Elizabeth diberi hukuman mati. Sedangkan Elizabeth dihukum dengan cara diisolasi di kastilnya sendiri dengan semua pintu ditutup dan hanya menyisikan lubang kecil untuk memasukkan makanan ke dalam kastil.
1614, seorang penjaga melihat makanan Elizabeth tidak disentuh. Karena rasa penasaran, penjaga itu mengintip lewat lubang yang tersisa. Elizabeth meninggal dunia di kastilnya sendiri.
Kisah Elizabeth Bathory difilmkan pada tahu 2008
twitter: @yurisumega
Tidak ada komentar:
Posting Komentar